Hari ini kujumpai ia dalam dentunan kotak bergambar
Lalu menyapaku penuh curiga di antara goresan tinta mesin jurnalis
Mulut-mulut juga ikut ambil bagian berkecamuk
Jalan-jalan riuh meneriaki dirimu Sang-pencuri berdasi.
Anak kecil mungil pun tahu betapa rendahnya dirimu
Bahkan anjing lacur tak sudih melihar bongkah tubuhmu.
Langit kami hari ini masih biru
Gumpalan semangat masih membarah di jatung kami
Jangan harap kau akan bertengger dalam sanubari relung jiwa kami
Leyap saja kau ke alam yang akan menimpamu dengan pedihnya siksaan
Tak ayal diriku membayangkan betapa dirimu digrogoti
Hingga rasa itu tiada lagi kau miliki
Busuk......
Cercah yang pantas buatmu
Harta.....
Betapa dirimu diagungkan olehnya
Tiada pilihan lain
Lenyap dari bumi pertiwiku
Makassar, 9 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar