Minggu, 02 Januari 2011

TIADA AMPUN BAGIMU

Hari ini kujumpai ia dalam dentunan kotak bergambar
Lalu menyapaku penuh curiga di antara goresan tinta mesin jurnalis
Mulut-mulut juga ikut ambil bagian berkecamuk
Jalan-jalan riuh meneriaki dirimu Sang-pencuri berdasi.

Anak kecil mungil pun tahu betapa rendahnya dirimu
Bahkan anjing lacur tak sudih melihar bongkah tubuhmu.

Langit kami hari ini masih biru
Gumpalan semangat masih membarah di jatung kami
Jangan harap kau akan bertengger dalam sanubari relung jiwa kami
Leyap saja kau ke alam yang akan menimpamu dengan pedihnya siksaan

Tak ayal diriku membayangkan betapa dirimu digrogoti
Hingga rasa itu tiada lagi kau miliki
Busuk......
Cercah yang pantas buatmu

Harta.....
Betapa dirimu diagungkan olehnya

Tiada pilihan lain
Lenyap dari bumi pertiwiku

Makassar, 9 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar